LAPORAN
PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2
PEMANTULAN
PADA CERMIN DATAR
DISUSUN
OLEH:
NAMA : ABDUL RAHIM
NIM : A1C315019
KELOMPOK/SHIFT : 5/1
ANGGOTA KELOMPOK : 1. Anjar widaningrum
(A1C315022)
2. Aqina Deswana (A1C315012)
3. Jumainah
(A1C315037)
4. Ida cuci Safitri (A1C315004)
5. Novita Aprilani (A1C315023)
ASISTEN DOSEN : 1. IKA SAPUTRI (A1C313013)
2. SARI MELINDA (A1C314033)
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2015
Percobaan
Judul : Pemantulan cahaya pada cermin datar
Hari,tanggal :
jum’at, 11 maret 2016
Bab 1
1.1
pendahuluan
pada kehidupan kita sehari-hari, kita tidak pernah lepas dari yang
namanya cermin. Kita ketahui bahwa cermin itu terbgai menjadi 3, yaitu cermin
datar, cermin cekung dan cermin cembung. Pada kali ini kami melakukan percobaan
pada cermin datar.
Cermin datar ialah salah satu cermin yang memiliki permukaan datar licin
dan menciptakan pantulan sehingga membentuk bayangan. Cermin datar bersifat
memantulkan bayangan yang ada sama besar dengan benda aslinya. Contoh cermin
datar yang banyak kita jumpai pada lemari pakaian, cermin kamar mandi, dan
cermin pada peralatan make up.
Pembentukan cahaya oleh cermin datar adalah dibentuk oleh perpotongan
perpanjangan dari sinar-sinar pantul.
1.2
Tujuan Praktikum
1.
Dapat menerangkan sifat-sifat bayangan pada
cermin datar.
2.
Dapat menyelidiki hubungan jarak benda dan
bayangan yang dibentuk oleh cemin datar
Bab 2
2.1
alat dan bahan
1.
cermin datar
2.
jarum pentul
3.
kertas hvs
4.
mistar
5.
busur derajat
2.2
prosedur kerja
1.
diletakkan kertas hvs diatas kertas karton tebal
kemudian buat garis MM
2.
diletakkan cermin datar dengan permukaan yang
memantulkan berimpit dengan garis MM
3.
ditancapkan sebuah jarumO sebgai benda
disembarang tempat di depan cermin
4.
ditancapkan jarum J1 dan J2 sehingga J1 dan J2
serta bayangan O segaris lurus. Dilakukan hal yang sama dengan J3 dan J4
5.
digambar kedua sinar pantul J1,J2, dan J3,J4.
Perpanjanglah keduanya sehingga perpotongan dibelakang cermin yaitu dititik O
dan dihubungkan O dan O’. Garis ini memotong MM dititik A.
6.
Diukur dan catatlah panjang OA dan O’A serta
sudut antara OO’ dengan cermin.
7.
Dibuat garis normal pada titik B dan selanjutnya
diukur serta dicatat besar sudut sinar datang dan sudut sinar pantul.
8.
Ulangi langkah 1-8 sebanyak 3 kali dengan
menggunakan jarak OA berbeda.
Bab 3
3.1
hasil
|
No
|
OA
|
OA’
|
OAB
|
I1
|
I2
|
R1
|
R2
|
|
1
|
2 cm
|
2 cm
|
90
|
22
|
21
|
22
|
21
|
|
2
|
3 cm
|
3 cm
|
90
|
8
|
8
|
8
|
8
|
|
3
|
4 cm
|
4 cm
|
90
|
12
|
11
|
12
|
11
|
3.2
Pembahasan
Hukum Pemantulan cahaya menurut Snellius adalah :
1.
Sinar datang, garis normal dan sinar pantul
terletak pada bidang datar.
2.
Sudut datang (i) = Sudut Pantul (r)
Pada percobaan tentang pemantulan
pada cermin datar. Hal pertama yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan
yan akan digunakan, kemudian lakukan sesuai dengan prosedur kerja. Kami
melakukan percobaan sebanyak 3 kali.
Pada percobaan pertama, kami
menancapkan jarum O ( jarum pentul ) sebgai benda pada jarak 2 cm dari garis MM
dan didepan cermin. Kemudian kami menancapakan J1,J2 dan J3,J4 tepat segaris
lurus dangan bayangan O. Kemudian kami membuat gamvar sesuai dengan prosedur
kerja.
Sehingga kami mendapatkan hasil :
Jarak OA = 2 cm
Jarak O’A = 2 cm
Sudut OAB = 90
Sudut i1 = 22
Sudut i2 = 21
Sudut r1 = 22
Sudut r2 = 21
Pada percobaan kedua, kami
menancapkan jarum O ( jarum pentul ) sebgai benda pada jarak 3 cm dari garis MM
dan didepan cermin. Kemudian kami menancapakan J1,J2 dan J3,J4 tepat segaris
lurus dangan bayangan O. Kemudian kami membuat gamvar sesuai dengan prosedur
kerja.
Sehingga kami mendapatkan hasil :
Jarak OA = 3 cm
Jarak O’A = 3 cm
Sudut OAB = 90
Sudut i1 = 8
Sudut i2 = 8
Sudut r1 = 8
Sudut r2 = 8
Pada percobaan ketiga, kami
menancapkan jarum O ( jarum pentul ) sebgai benda pada jarak 4 cm dari garis MM
dan didepan cermin. Kemudian kami menancapakan J1,J2 dan J3,J4 tepat segaris
lurus dangan bayangan O. Kemudian kami membuat gamvar sesuai dengan prosedur
kerja.
Sehingga kami mendapatkan hasil :
Jarak OA = 4 cm
Jarak O’A = 4 cm
Sudut OAB = 90
Sudut i1 = 12
Sudut i2 = 11
Sudut r1 = 12
Sudut r2 = 11
Dari masing”
percobaan kami melalukan praktikum dengan berhasil karena jarak OA dan jarak
O’A sama dan juga sudut i dan sudut r juga sama.
Bab 4
Kesimpulan
1.
Sifat bayangan pada cermin datar;
a.
Bayangan yang terjadi sama besar dengan benda
b.
Bayangan yang terhadi sama tegak
c.
Jarak benda sama dengan jarak bayangan benda
d.
Bayangan cermin tertukar seisinya, artinya
bagian kanan benda menjadi bagian kirinya.
e.
Bayangan cermin merupakan bayangan semu artinya
bayangan tidak dapat ditangkap oleh layar.
2.
Jarak benda pada cermin sama dengan jarak
bayangan pada cermin.
