Kamis, 05 Mei 2016

laporan praktikum pemantulan pada cermin datar

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2
PEMANTULAN PADA CERMIN DATAR                


DISUSUN OLEH:
NAMA                                    : ABDUL RAHIM
NIM                                        : A1C315019
KELOMPOK/SHIFT            :  5/1
ANGGOTA KELOMPOK    : 1. Anjar widaningrum                   (A1C315022)
                                                  2. Aqina Deswana                 (A1C315012)
                                                  3. Jumainah                         (A1C315037)
                                                  4. Ida cuci Safitri                  (A1C315004)
                                                  5. Novita Aprilani                (A1C315023)

ASISTEN DOSEN                 : 1. IKA SAPUTRI       (A1C313013)
                                                  2. SARI MELINDA    (A1C314033)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2015



Percobaan
Judul     : Pemantulan cahaya pada cermin datar
Hari,tanggal : jum’at, 11 maret 2016
Bab 1
1.1   pendahuluan
pada kehidupan kita sehari-hari, kita tidak pernah lepas dari yang namanya cermin. Kita ketahui bahwa cermin itu terbgai menjadi 3, yaitu cermin datar, cermin cekung dan cermin cembung. Pada kali ini kami melakukan percobaan pada cermin datar.
Cermin datar ialah salah satu cermin yang memiliki permukaan datar licin dan menciptakan pantulan sehingga membentuk bayangan. Cermin datar bersifat memantulkan bayangan yang ada sama besar dengan benda aslinya. Contoh cermin datar yang banyak kita jumpai pada lemari pakaian, cermin kamar mandi, dan cermin pada peralatan make up.
Pembentukan cahaya oleh cermin datar adalah dibentuk oleh perpotongan perpanjangan dari sinar-sinar pantul.
1.2   Tujuan Praktikum
1.       Dapat menerangkan sifat-sifat bayangan pada cermin datar.
2.       Dapat menyelidiki hubungan jarak benda dan bayangan yang dibentuk oleh cemin datar
Bab 2
2.1   alat dan bahan
1.       cermin datar
2.       jarum pentul
3.       kertas hvs
4.       mistar
5.       busur derajat
2.2   prosedur kerja
1.       diletakkan kertas hvs diatas kertas karton tebal kemudian buat garis MM
2.       diletakkan cermin datar dengan permukaan yang memantulkan berimpit dengan garis MM
3.       ditancapkan sebuah jarumO sebgai benda disembarang tempat di depan cermin
4.       ditancapkan jarum J1 dan J2 sehingga J1 dan J2 serta bayangan O segaris lurus. Dilakukan hal yang sama dengan J3 dan J4
5.       digambar kedua sinar pantul J1,J2, dan J3,J4. Perpanjanglah keduanya sehingga perpotongan dibelakang cermin yaitu dititik O dan dihubungkan O dan O’. Garis ini memotong MM dititik A.
6.       Diukur dan catatlah panjang OA dan O’A serta sudut antara OO’ dengan cermin.
7.       Dibuat garis normal pada titik B dan selanjutnya diukur serta dicatat besar sudut sinar datang dan sudut sinar pantul.
8.       Ulangi langkah 1-8 sebanyak 3 kali dengan menggunakan jarak OA berbeda.



Bab 3
3.1   hasil
No
OA
OA’
OAB
I1
I2
R1
R2
1
2 cm
2 cm
90
22
21
22
21
2
3 cm
3 cm
90
8
8
8
8
3
4 cm
4 cm
90
12
11
12
11

3.2   Pembahasan
Hukum Pemantulan cahaya menurut Snellius adalah :
1.       Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada bidang datar.
2.       Sudut datang (i) = Sudut Pantul (r)
Pada percobaan tentang pemantulan pada cermin datar. Hal pertama yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan yan akan digunakan, kemudian lakukan sesuai dengan prosedur kerja. Kami melakukan percobaan sebanyak 3 kali.
Pada percobaan pertama, kami menancapkan jarum O ( jarum pentul ) sebgai benda pada jarak 2 cm dari garis MM dan didepan cermin. Kemudian kami menancapakan J1,J2 dan J3,J4 tepat segaris lurus dangan bayangan O. Kemudian kami membuat gamvar sesuai dengan prosedur kerja.
Sehingga kami mendapatkan hasil :


Jarak OA              = 2 cm
Jarak O’A             = 2 cm
Sudut OAB          = 90
Sudut i1                = 22
Sudut i2                = 21
Sudut r1               = 22
Sudut r2               = 21



Pada percobaan kedua, kami menancapkan jarum O ( jarum pentul ) sebgai benda pada jarak 3 cm dari garis MM dan didepan cermin. Kemudian kami menancapakan J1,J2 dan J3,J4 tepat segaris lurus dangan bayangan O. Kemudian kami membuat gamvar sesuai dengan prosedur kerja.
Sehingga kami mendapatkan hasil :


Jarak OA              = 3 cm
Jarak O’A             = 3 cm
Sudut OAB          = 90
Sudut i1                = 8
Sudut i2                = 8
Sudut r1               = 8
Sudut r2               = 8



Pada percobaan ketiga, kami menancapkan jarum O ( jarum pentul ) sebgai benda pada jarak 4 cm dari garis MM dan didepan cermin. Kemudian kami menancapakan J1,J2 dan J3,J4 tepat segaris lurus dangan bayangan O. Kemudian kami membuat gamvar sesuai dengan prosedur kerja.
Sehingga kami mendapatkan hasil :


Jarak OA              = 4 cm
Jarak O’A             = 4 cm
Sudut OAB          = 90
Sudut i1                = 12
Sudut i2                = 11
Sudut r1               = 12
Sudut r2               = 11


Dari masing” percobaan kami melalukan praktikum dengan berhasil karena jarak OA dan jarak O’A sama dan juga sudut i dan sudut r juga sama.



Bab 4
Kesimpulan
1.       Sifat bayangan pada cermin datar;
a.       Bayangan yang terjadi sama besar dengan benda
b.      Bayangan yang terhadi sama tegak
c.       Jarak benda sama dengan jarak bayangan benda
d.      Bayangan cermin tertukar seisinya, artinya bagian kanan benda menjadi bagian kirinya.
e.      Bayangan cermin merupakan bayangan semu artinya bayangan tidak dapat ditangkap oleh layar.
2.       Jarak benda pada cermin sama dengan jarak bayangan pada cermin.